Rabu, 01 Agustus 2012

Miniatur PLTU

BAB I PENDAHULUAN

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Berbagai energi yang telah kita ketahui diantaranya adalah energi air, energi angin, energi uap, energi listrik, energi matahari, dan masih banyak lagi.
Berbicara mengenai energi listrik tentulah kita masih ingat adanya PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTN (Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Matahari), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Pada masa kini sebagian besar peralatan manusia menggunakan energi listrik. Energi listrik dihasilkan oleh pusat pembangkit listrik. Pusat pembangkit listrik dapat menggunakan air, diesel, nuklir, gas , angin, matahari dan dapat pula menggunakan uap. Energi uap dapat digunakan untuk memutar turbin. Turbin yang berputar akan menggerakkan generator. Generator menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik ini akan menghasilkan arus listrik yang besar yang dialirkan melalui kabel-kabel berukuran besar melalui tiang tinggi atau bawah tanah dan kemudian sampai ke rumah-rumah.
Energi tenaga uap pertama kali diciptakan oleh seorang pemuda Inggris yang bernama Thomas Newcomen pada tahun 1712. Dia membuat sebuah model mesin uap, akan tetapi mesin uap buatannya masih mempunyai kekurangan yaitu memerlukan banyak air dan batu bara.
Pada tahun 1763, James Watt seorang pemuda London menyempurnakan kekurangan itu sehingga menghemat energi dan bahan bakar. Perkembangan selanjutnya di tahun 1800, seorang ahli matematika dan ilmuwan Yunani kuno bernama Hero dari Alexandria menemukan mesin uap. Sebuah bola dihubungkan dengan pipa kecil pada dua sisinya dan dipasangkan pada sebuah ketel atau ceret kecil yang diisi dengan air mendidih. Ketika uap air keluar melalui lubang angin pada sisi ceret dan masuk pada pipa yang dihungkan dengan bola maka bola tersebut akan berputar.
Pendirian PLTU yang marak di Indonesia karena ekplorasi tambang batubara di negara Indonesia tersedia begitu besar.
BAB II TEHNIK PEMBUATAN
Semula ditemukan pertama kali mesin tenaga uap. Tenaga uap dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi yang berguna untuk keperluan sehari-hari. Salah satu tenaga uap dimanfaatkan oleh manusia adalah untuk menghasilkan energi listrik, dalam hal ini adalah PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ). Untuk menghasilkan energi listrik, PLTU membutuhkan bahan bakar untuk mengolah air menjadi uap, kincir untuk menggerakkan generator, generator untuk menghasilkan listrik. Di dalam generator atau dinamo terdapat magnet dan lilitan/kumparan. Magnet yang digerak-gerakkan di dalam kumparan akan menimbulkan energi listrik ( tenemuan Hans Oersted ).
A. Bahan-bahan pembuatan miniatur PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ) antara lain 1. Baling-baling 2. Dinamo 3. Lampu 4. Saklar 5. Isolasi 6. Kabel 7. Lem alteko 8. Lem Fox 9. Ketel/Panci Presto 10. Kompor 11. Air 12. Gabus 13. Cat Avian 14. Cat Asturo 15. Sedotan 16. Paku 17. Paku ulir 18. Tripleks 19. Kayu 20. Bambu 21. Kertas 22. Jarum 23. Tinol 24. Gergaji 25. Palu 26. Solder 27. Tang 28. Kater 29. Drei 30. Kuas
B. Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Kincir dihubungkan dengan dinamo, diletakkan di atas panci presto, diatur letaknya sehingga kincir lebih ringan jika diputar. 2. Dinamo dihubungkan dengan kabel ke sebuah lampu. 3. Lampu-lampu dipasang sebagai contoh penggunaan energi listrik. 4. Dilengkapi pula asesoris/hiasan yang mendukung PLTU seperti : gabus, sedotan dibentuk menyerupai bangunan mesin PLTU dan tiang-tiang listrik.
BAB III CARA KERJA DAN KONSEP IPA
1. Cara Kerja Miniatur PLTU adalah sebagai berikut : 1. Air yang direbus hingga mendidih akan menghasilkan uap air. 2. Tenaga dorong dari uap air dapat memutarkan kincir. 3. Kincir yang berputar memutarkan dinamo/generator, sehingga magnet dan kumparan yang ada pada dinamo bergerak, maka akan menghasilkan energi listrik. 4. Energi listrik disambungkan dengan kabel ke sebuah lampu. 5. Energi listrik bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti, penerangan lampu jalan, rumah dan lain-lain.
2. Konsep IPA yang digunakan adalah: 1. Pemanfaatan elektromagnetik 2. Pembangkit listrik 3. Manfaat energi listrik 4. Penguapan
BAB IV FUNGSI DAN KEGUNAAN ALAT
Dengan adanya miniatur PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ) ini, orang dengan mudah melihat kinerja PLTU. Di samping itu memudahkan kita dalam memahami konsep IPA secara nyata.
Dengan adanya PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ) maka kebutuhan manusia akan energi listrik yang semakin meningkat kini dapat terpenuhi. Adapun PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ) digunakan karena di Indonesia cukup banyak terssedia sumber bahan tambang berupa batubara.
BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP
Adanya bahan tambang batubara yang sangatbanyak, mendorong diupayakannya PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Dengan demikian Warga Indonesia menggali potensi sumberdaya yang ada untuk dimanfaatkan demi kemakmuran rakyatnya.
Akan tetapi perlulah kiranya ditanggulangi dampak negatif dari adanya PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ) yang memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar karena menimbulkan polusi/pencemaran udara.
Penanggulangan itu antara lain dengan adanya penanaman pohon di sekitar pabrik, sehingga carbondioksida dapat berdaur ulang dalam fotosintesis.

1 komentar:

Ahmad Karyadi mengatakan...

ada gak gambar hasil pembuatan miniaturnya bang..

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes